Jumat, 17 Juli 2009

“SAAT NAFAS DOA MENYENTUH TAHTA ALLAH”

“SAAT NAFAS DOA MENYENTUH TAHTA ALLAH”

Hari-hari ini banyak kita mengalami tekanan-tekanan yang berat dalam hidup termasuk beban-beban dosa masa lalu, ingatlah ada berita indah dari Tuhan sebab Yesus telah menghapuskan dan mengangkat semua dosa-dosa, penyakit dan segala kelemahan kita, karena itu jangan hidup dalam masa yang lalu, sebab Tuhan menyediakan rencana dan misi yang harus kita kerjakan dalam setiap bidang kehidupan dimanapun TUhan menempatkan kita, yang penting ambilah kesempatan untuk berdamai dengan Tuhan, dengan diri kita sendiri. Awali hidup kita dengan doa, mari bangun mezbah bagi Tuhan yang menyentuh sorga, dan ingatlah tidak ada hal yang sulit yang tidak bisa diselesaikan lewat doa, semua pintu-pintu yang tertutup dapat terbuka dengan kekuatan doa, tidak ada dinding setebal apapun yang tidak bisa diruntuhkan dengan doa.
1 Tawarikh 4:9-10 Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.”
Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Dalam bahasa asli nama Yabes disebut dengan Ya’bets artinya dibuat berduka cita, itulah ibunya melahirkan dia dengan kesakitan dan diambang kematian.
Tetapi Yabes kemudian berseru kepada Allah untuk pemutusan penyakitnya dan dukacitanya (ay.10) dan Allah memperhatikan permintaannya itu. Dalam 1 Tawarikh pasal 1 sampai 9 kita melihat daftar silsilah terpanjang di Alkitab karena arti dari Tawarikh adalah silsilah atau riwayat atau perhitungan tahun. Kitab Tawarikh juga menjadi inspirasi bagi penulisan Injil Matius tentang silsilah Yesus Kristus. Dari pasal 4 : 9-10 ini silsilah itu seolah terpotong dengan biografi terpendek mengenai Yabes dimulai dari kesakitan kemudian nyaris diambang kematian lalu menjadi manusia yang mulia, kita tidak berhenti menjadi manusia yang diangkat dan dibenarkan saja melainkan masuklah dalam kekudusan. Doa Yabes sangat sederhana, tetapi dapat mencengkeram sorga dan mematahkan belenggu-belenggu kematian, tangan Tuhan turun dan membangun pagar perlindungan baginya dan meluaskan daerah-daerahnya.
Doa bukanlah masalah panjangnnya kata-kata kita, tetapi yang penting adalah essensi dari doan itu sendiri, Elia tidak berdoa panjang lebar ketika ia menyatakan bahwa hujan tidak akan turun selama tiga tahun, dan juga ketika ia berdoa untuk api turun dari langit.
Bagaimana doa kita dapat menghadirkan sorga, mengikat iblis, mengangkat palang-palang yang ditanam iblis, dan didalam doa kita sampai pada tingkat keintiman dengan Tuhan, sehingga kita dapat mematahkan cengkeraman iblis dalam dimensi roh :
Apakah doa yang menyentuh sorga itu:
1. Enteuxis / Paga ; Entunchano ( Yunani) mengangkat beban itu dan bawa ke tahta Allah, bergumul dengan Allah sampai menyentuh tahta Allah lalu mematahkan segala kuasa iblis yang mengikat. DR Morris Cerullo dan timnya adalah contoh dalam melakukan hal ini, ketika mereka akan mengadakan KKR di sebuah daerah maka sebelumnya mereka harus mengetahui dahulu hal-hal apa saja yang mencengkeram kota itu, lalu mereka berdoa dengan hati yang terkoyak menghampiri tahta Allah, dan ketika Kairos Allah tiba , barulah mereka bergerak dan kekuatan iblis sudah dipatahkan oleh kuasa Tuhan, sehingga ada perubahan terjadi di kota itu. seorang hamba Tuhan pendahulunya adalah Smith Wigelsworth ( 1900-1940) kuasa doa luar biasa sebab melaluinya 20 orang mati dibangkitkan. Martin Luther seorang reformator gereja mempunyai seorang pendoa bernama Frederick Marconis yang menulis surat doa yang berkuasa diambang kematiannya sehingga ia hidup 6 tahun lagi. Apa yang kita alami hari ini mungkin beban atau masalah yang membuat kita merasa diambang kematian, jangan pernah berhenti berdoa sebab Tuhan masih mempunyai rencana yang besar dalam hidup kita.
2. Proseuche : ini adalah doa dimana kita membangun hubungan dengan Tuhan / intim dengan Tuhan ; Yabes membangun hubungan yang akrab dengan Tuhan ditengah goncangan, dan ia mengenal hati Bapa. Krisis apapun yang kita alami bernafaslah dalam doa yang menyentuh tahta Allah. Kata Proseuche dipakai 37 kali dalam Perjanjian Baru, Yesus berdoa memakai kata ini ketika di taman Getsemani, Ia berdoa kepada Bapa dalam keadaan yang Kritis, sampai peluhnya bercampur darah. Lihat juga kata Proseuche dalam …… ketika kita berada ditengah Krisis kehidupan tetaplah berdoa dan menghampiri tahta Allah. Korea Selatan mengalami bagaimana banyak martir dibunuh di sunga Han pada abad 18 tetapi mereka berdoa dengan sangat, menjerit kepada Tuhan sehingga gereja dan ekonomi mengalami pertumbuhan yang luar biasa di sana.
3. Doa yang tidak menyerah menantikan tangan Tuhan turun ( Deesis / Yun ) ; ketika kita harus berada di ruang tunggu, ada kebosanan dan kelelahan tetapi berada dalam “ruang tunggu Tuhan” seolah “Tuhan tidak menjawab doa kita” tetaplah kita berada dalam tahta Tuhan dalam segala aktifitas kita disepanjang hari. Doa ini dapat mengubah tatanan yang begitu lama, dan ini membutuhkan orang yang mau membayar harga dengan doa ini. Di Uganda negeri yang penuh dengan pembantaian dalam pemerintahan Idi Amin, kuasa kegelapan sangat menguasai negara itu. afrika mengalami tidak ada harapan karena Aids dan kemiskinan melanda negeri itu, tetapi ditengah keadaan itu Tuhan bangkitkan kelompok pendoa bernama Jackson Senyonga yang mengambil doa yang tidak menyerah dihadapan Tuhan, dan diluar dugaan Tuhan mengutus HambaNya Reinhard Bonke ke Afrika dan pemulihan terjadi. Tuhan bekerja didunia market place, medis, pendidikan, pemerintahan jadilah imam dan pasukan doa bagi dunia dimana Tuhan menempatkan kita. Pdt. Kirbyon Cordwell adalah seorang yang memiliki hati doa yang membuat perubahan di dunia ekonomi, dan kondisi social masyarakat dengan membangun rehabilitasi, untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Mari kita berdoa dan sentuhlah tahta Allah dengan kemurnian hati kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar