Selasa, 21 Juli 2009

Memenangkan Peperangan Rohani

Memenangkan Peperangan Rohani

Hari-hari menjelang akhir dari periode akhir zaman, keadaan dunia tidak akan bertambah baik. Perang, kelaparan, bencana, kecelakaan, penderitaan makin meningkat intensitasnya. Di lain pihak penyesatan semakin merebak dengan terbitnya banyak buku seputar kekristenan di toko-toko buku yang terus berusaha mendiskreditkan iman Kristen. Agama-agama terus berusaha untuk memberi jawaban atas semua peristiwa-peristiwa itu, tetapi secara paradoks kemerosotan moral terus meningkat, ditambah dengan berkembangnya liberalisme di berbagai negara dengan diijinkannya laki-laki menikah dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.

Ada banyak denominasi gereja yang berjuang secara sporadis dan sektarian justru memperburuk keadaan. Ibadah memang terus dilakukan semakin marak, tetapi kadang-kadang tidak memberi jawaban atas pergumulan jemaat yang terus ditekan oleh keadaan. Secara verbalistik (pernyataan) mimbar-mimbar gereja mendengungkan janji-janji Tuhan, tetapi dalam kehidupan nyata keseharian jauh dari harapan.
Apakah semua ini pertanda kesudahan zaman? Apa kata Alkitab tentang peristiwa-peristiwa tersebut? PEPERANGAN INI DAHSYAT. Apakah kita siap untuk memenangkannya? Bagi orang percaya yang berlindung di bawah sabda Tuhan dan hidup dalam kebenaran akan bertahan menghadapi semua goncangan-goncangan yang sedang terjadi dan bakal terjadi lebih dahsyat lagi.

Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. (Ibrani 11:34b)

Dari para pahlawan iman yang dicatat secara khusus oleh penulis Ibrani,yaitu: Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel dan para nabi (Ibr 11:32), kita melihat kemenangan rohani dan fisik secara gilang-gemilang. Mereka semua menjadi saksi bagaikan awan yang mengelilingi kita dalam peperangan rohani yang dahsyat ini. Kita diawasi dengan ketat oleh Tuhan, tetapi juga diperlengkapi dengan senjataNya yang mutakhir.

Rahasia kemenangan kita terkait dengan kemenangan para pahlawan iman tersebut. Jika kita dengan tekun mengenakan perlengkapan senjata Allah (Ef 6:13-18), berdiri tegap (berjaga-jaga), berikat pinggang kebenaran (panduan Alkitab), berbajuzirah keadilan (sikap adil - tidak pandang bulu), berkasut kerelaan memberitakan Injil, perisai iman, berketopong keselamatan (kepastian keselamatan), pedang Roh (firman Tuhan yang menjadi rhema), maka kita akan mengalami kemenangan rohani seperti para pahlawan iman, yaitu:

1. KITA LUPUT DARI PANAH API SI JAHAT
Penulis Ibrani tentu tidak lupa terhadap perjuangan mereka yang tidak mulus dan tidak langsung menang. Ada proses peperangan, ada pengorbanan, ada kegigihan, ada luka-luka yang mereka harus alami. Tetapi mereka berhasil mengalahkan semua kejahatan, setelah mengamalkan kebenaran dan mentaati firman Tuhan.

Panah api dari Iblis itu berupa segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah ....., demikian pula segala kejahatan (Ef 4:31). Hanya orang percaya yang mengamalkan kebenaran saja, yang pasti akan memenangkan proses peperangan rohani ini.

2. KITA BEROLEH KEKUATAN DALAM KELEMAHAN
Paulus mempunyai pengalaman rohani ini. Tiga kali ia berseru untuk duri di dalam dagingnya agar Tuhan cabut, yaitu utusan iblis untuk melawannya. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.(2 Kor 12:9-10).

Sikap mengandalkan Tuhan dan hidup dalam anugerahNya justru terjadi karena kesadaran akan kelemahan ini. Itu sebabnya kita perlu Juruselamat, kita perlu berdoa tiap saat.

3. KITA MENJADI KUAT DALAM PEPERANGAN
Peperangan rohani tidak seperti perang nuklir di udara, tetapi pergumulan di dalam diri kita. Paulus sekali lagi memberi contoh peperangan rohani yang dialami.
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, (2 Kor 10:3-5).
Benteng pertahanan dalam diri kita adalah keangkuhan yang menentang pengenalan akan Allah. Menentang pengenalan akan Allah diwujudkan dengan sikap tidak mau belajar dan tidak mau mentaati firman Tuhan. Nabi Hosea menyatakan teguran Tuhan sedemikian keras; “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. (Hos 4:6).

Jadi agar kita kuat dalam peperangan rohani, kita harus membangun manusia batiniah kita dan menawan pikiran/imajinasi liar yang melawan firman Allah serta menaklukkan di bawah kaki Kristus dalam doa.

4. KITA SANGGUP MEMUKUL MUNDUR SERANGAN IBLIS
Sejak kita menjadi percaya sebetulnya Tuhan sudah memberi kuasa untuk memukul mundur para musuh yaitu setan (Mrk 16:17). Persoalannya tidak semua orang percaya mau mempergunakan kuasa Tuhan dalam dirinya. Di bagian ini saya mengajak saudara yang membaca langsung mempraktekkan. Usir setan dan roh-roh jahat yang berkeliaran di sekitar rumah Anda. Jika masih banyak para pemabuk, penjudi dan pencuri, usir roh-roh jahat yang menguasai mereka. Kemudian mulailah mendekati mereka untuk memberitakan Injil kepada mereka. Kalau Anda percaya Anda pasti bisa dan berhasil merebut mereka dari tangan si jahat.

Memenangkan peperangan rohani, sekuat respon kita terhadap janji-janji Kristus oleh pengenalan akan kebenaranNya. Lakukanlah dengan dasar iman yang teguh, yaitu respon kita terhadap Allah dan firmanNya.
red-TWP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar